LIMBBOTO-, Bupati Gorontalo Prof.Nelson Pomalingo
menghadiri pertemuan Nasional penanganan penurunan stunting summit di Hotel Borobudur
Jakarta yang dibuka wakil Presiden RI Yusuf Kalla.
Pertemuan ini dirangkaikan dengan
talkshow menteri terkait topic ‘’ Intervensi penurunan stunting terintegrasi ‘’yaitu
menteri kesehatan Nila Moeloek,Menteri desa,pembangunan daerah tertinggal dan
Transmigrasi Eko Putro Sandjojo,dan Menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat
basuki Hadimuljono yang diwakili Dirjen cipta karya.
Stunting summit merupakan
pertemuan Nasional yang diselenggarakan untuk pertama kalinya di Indonesia
dalam rangka mendorong percepatan penurunan stunting di Indonesia.Stunting
summit menjadi momentum bagi pemerintah Indonesia untuk mencanagkan intervensi
penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten /Kota prioritas,dan memperluas
lokasi intervensi secara bertahap.’’sebagai tindak lanjut arahan bapak presiden
mengenai pentingnya mengatasi masalah stunting yang disampaikan pada rapat
paripurna DPR RI tanggal 16 agustus 2017 tentang RAPBN 2018,pemerintah
melaksanakan intervensi penurunan stunting terintegrasi yang difokuskan pada
100 kabupaten /kota pada tahun 2018.direncanakan, kegiatan ini diperluas
mencakup 160 kabupaten/kota pada tahun 2019 dengan menambahkan 60
kabupaten/kota terutama kabupaten-kabupaten di prvinsi papua dan NTT.
Stunting summit juga sebagai
forum bertukar pikiran atau pengalaman pemerintah daerah dan pemangku
kepentingan yang memiliki cerita sukses dan praktek baik dalam kegiatan
penurunan stunting didaerah.’’agenda pertemuan yang dimuli sejak pagi menampilkan
praktek baik penurunan stunting dari bebrapa daerah yang dapat dijadikan
pembelajaran untuk di adopsi atau direplikasi di daerah lainnya.
CATATAN “Langkah
Nelson Penurunan Stunting Dipuji Mendes PDTT
Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Eko Putro Sandjojo mengapresiasi
langkah Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam rangka menurunkan Stunting.
"Luar Biasa, terobosan dan
inovasi yang dilakukan Bupati Prof.Nelson mengeroyok penurunan Stunting secara
Signifikan Di Kabupaten Gorontalo dengan melibatkan semua OPD," tutur
Menteri Eko saat membuka secara resmi pertemuan Nasional percepatan penurunan
stunting (Stunting Summit) di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (27/03).
Untuk diketahui, di Indonesia baru dua daerah yang berhasil
menurunkan secara signifikan penurunan stunting.Kedua daerah itu adalah Bali
dan Kabupaten Gorontalo.
Sementara itu Bupati Nelson menyampaikan terima kasih kepada
menteri Eko, telah memberikan kepercayaan kepada pemerintah Kabupaten Gorontalo
dalam rangka penurunan stunting.
Bupati Nelson mengungkapkan, Kabupaten Gorontalo seperti yang
disampaikan Menteri Eko, merupakan salah satu dari dua daerah di Indonesia,
yang paling berhasil secara signifikan dalam rangka penurunan stunting.
"Ini adalah hasil kerja kita
semua. Baik intervensi OPD maupun dukungan lintas sektor dan masyarakat,"
tutur Nelson.
Nelson menjelaskan, Pemkab Gorontalo fokus dalam penangan
stunting. Hal ini, dibuktikan dengan program kegiatan disetiap OPD
terkait
Demikian juga peran serta masyarakat yang terus didorong oleh
pemerintah daerah melalui pemberdayaan masyarakat serta berbagai kegiatan mitra
pemerintah daerah, Seperti Program Dinas Kesahatan, Pendidikan, PUPR, Bappeda,
dan PKK.
“Dari 10 Kabupaten dan Kota di Indonesia, Kabupaten Gorontalo
menjadi pilot project. Kabupaten Gorontalo pilot Project itu bukan karena
banyak masalah Stunting, Tetapi penurun kita dinilai bagus.Tadi pak menteri
menekan stunting ini dikeroyok dengan dana desa. Hari ini kita membahas dengan
berbagai pengambil kebijakan, bukan saja dengan dana desa ,tetapi pendidikan,
kesehatan, PU, Bappeda dan lain-Lain,” papar Nelson.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo
Roni Sampir pun memaparkan sejumlah langkah yang dilakukan oleh Bupati
Nelson melalui intervensi SOPD dalam hal penurunan stunting.
Pertama, kjata Roni, adalah penurunan stunting melibatkan
kepala- kepala desa dan lain sebagainya.
“Oleh karena itu dinilai bahwa gerakan dari Kabupaten Gorontalo
secara nasional lebih cepat dari daerah lain,” jelas Roni.
Roni juga menguraikan langkah- langkah untuk melibatkan lintas
sektor penanganannya, mulai dari masa remaja melibatkan Dinas Pendidikan,
kemudian pada ibu hamil melibatkan dinas sektor lain seperti Satgas.
Untuk pendampingan, pihaknya menggandeng Mahasiswa maupun oleh
kader-kader kesehatan. kemudian pada saat lahir sampai berusia 2 tahun,
melakukan langkah-langkah imunisasi kemudian pemberian makanan tambahan.
Untuk interfensi kepada mereka yang kurang gizi di usia 0 sampai
dengan usia 2 tahun pihaknya melakukan kegiatan tensi atau pun pos gizi.
“Kedepan kami meluncurkan inovasi berupa gerakan Pos kesehatan
yang akan dilaksanakan minggu ketiga bulan berjalan Yakni pekan
kesehatan,” pungkasnya.(Irfan/Humas)
Bupati Gorontalo saat menyalami dirjen cipta karya kementerian PUPR RI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar