Jumat, 23 Maret 2018

Bupati Gorontalo Membuka Focus Group Discution FKUB



Bupati Gorontalo Prof.Nelson Pomalingo saat membuka Kegiaatan FGD FKUB Di Aula Kantor Camat Tilango,Jumat (23/03).


Foto Bersama Bupati Gorontalo bersama Ketua -ketua FKUB serta perwakilan Lintas Agama


LIMBOTO,- Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, Membuka dengan resmi Focus Group Discution Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Gorontalo,
Jumat (23/3)

Acara yang di gelar di Aula Kantor Camat Tenilo tersebut mengambil tema “ mewujudkan kerukunan umat beragama yang kokoh bebasis silaturahmi”.

Turut hadir Kepala Kesbangpol, Kadis Infokom, Kepala Kemenag Kabupaten Gorontalo, Camat Tilango, Ketua FKUB, serta perwakilan Lintas Tokoh Agama.

Dalam sambutannya bupati Gorontalo Nelson Pomalingo kembali menegaskan
tiga pilar dalam membangun Kabupaten Gorontalo, yaitu; Ilmu, Agama dan Budaya

“ Ilmu digunakan untuk perencanaan pembangunan, yang kedua Agama karena agama sebagai pilar dan arah membangun daerah. Walaupun secara ilmu itu benar, belum tentu benar untuk agama. Dan yang ketiga adalah Budaya. Karena kita di gorontalo tentunya jangan melupakan budaya gorontalo ataupun Nasional”Ujar Bupati

Permasalahan yang terjadi saat ini menurut nelson masih adanya pemahaman agama diantara kita yang masih terlalu fanatic Buta padahal menurutnya keberagaman itu adalah kekayaan.

“nah pemahaman agama ini tentunya kembali kepada bapak ibu sebagai tokoh agama”Ujar Nelson

Selain itu, krisis karakter masih mewarnai masyarakat terutama dalam menggunakan teknologi modern. Padahal teknologi tersebut di buat untuk
membantu manusia.

“sekarang ilmu pengetahuan dan teknologi juga mengakibatkan hal yang negatif dan ini merusak tatanan kita, hubungan baik kita. Karena kita dipengaruhi melalui internet, di profokasi akhirnya kita diserang orang lain padahal kita tidak tau”tambahnya

Untuk itu Dirinya berharap pendidikan Agama harus lebih di tingkatkan karena jika agama baik maka tidak akan ada masalah di dunia ini.(Ir/hms)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar