Selasa, 27 Maret 2018

Langkah Nelson, Penurunan Stunting Beroleh Pujian Dari Menteri Eko Putro Sandjojo





Jakarta,- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI
Eko Putro Sandjojo  mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam rangka menurunkan Stunting.

" Luar Biasa, Terobosan dan inovasi yang dilakukan Bupati Prof.Nelson mengeroyok penurunan Stunting secara Signifikan Di Kabupaten Gorontalo dengan melibatkan semua OPD," Tutur Menteri Eko saat membuka secara resmi pertemuan Nasional percepatan penurunan stunting (Stunting Summit) di Hotel Borobudur jakarta,Selasa (27/03).

Untuk diketahui , Di Indonesia baru dua daerah yang berhasil menurunkan secara signifikan penurunan stunting.Kedua daerah itu adalah Bali dan Kabupaten Gorontalo.


Sementara itu Bupati Nelson menyampaikan terima kasih kepada menteri Eko, telah memberikan kepercayaan kepada pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam rangka penurunan stunting.

Kabupaten Gorontalo seperti apa yang disampaikan oleh Pak Menteri eko merupkan dua daerah di Indonesia (Kabgor dan Bali ) yang paling berhasil secara signifikan dalam rangka penurunan stunting.

" Ini adalah hasil kerja kita semua.Baik intervensi OPD maupun dukungan Lintas sektor dan masyarakat,"Katanya.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Eko Putro Sandjojo  mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam rangka menurunkan Stunting.

” Luar Biasa, Terobosan dan inovasi yang dilakukan Bupati Prof.Nelson mengeroyok penurunan Stunting secara Signifikan Di Kabupaten Gorontalo dengan melibatkan semua OPD,” Tutur Menteri Eko saat membuka secara resmi pertemuan Nasional percepatan penurunan stunting (Stunting Summit) di Hotel Borobudur jakarta, Selasa (27/03).

Untuk diketahui , Di Indonesia baru dua daerah yang berhasil menurunkan secara signifikan penurunan stunting, Yaitu Bali dan Kabupaten Gorontalo.

Sementara itu Bupati Gorontalo Prof Nelson Pomalingo menyampaikan terima kasih kepada Menteri Eko, telah memberikan kepercayaan kepada pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam rangka penurunan stunting.

Kabupaten Gorontalo seperti apa yang disampaikan oleh Pak Menteri Eko merupkan dua daerah di Indonesia (Kabgor dan Bali ) yang paling berhasil secara signifikan dalam rangka penurunan stunting.

” Ini adalah hasil kerja kita semua.Baik intervensi OPD maupun dukungan Lintas sektor dan masyarakat. Kabupaten Gorontalo 3 tahun terkahir turun. Kita melakukan interpensi langsung terhadap seribu hari pertama kehidupan.” Ujar Nelson.

Pemkab Gorontalo menurutnya fokus dalam penangan stunting. Hal ini,  dibuktikan dengan program kegiatan disetiap OPD terkait

Demikian juga peran serta masyarakat yang terus didorong oleh pemerintah daerah melalui pemberdayaan masyarakat serta berbagai kegiatan mitra pemerintah daerah, Seperti Program Dinas Kesahatan, Pendidikan, PUPR, Bappeda, dan PKK.

“Dari 10 Kabupaten/Kota di indonesia, Kabupaten Gorontalo menjadi pilot project.Kabupaten Gorontalo pilot Project itu bukan karena banyak masalah Stunting, Tetapi penurun kita dinilai bagus.Tadi pak menteri menekan stunting ini dikeroyok dengan dana desa. Hari ini kita membahas dengan berbagai pengambil kebijakan,Bukan saja dengan dana desa ,tetapi pendidikan, kesehatan,PU ,Bappeda dan lain-Lain.

Ditempat yang sama Kepala dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Roni Sampir menambahkan, langka-langkah yang dilakukan oleh Bupati Nelson melalui intervensi SOPD dalam hal penurunan stunting.

Pertama, penurunan stunting melibatkan kepala- kepala desa dan lain sebagainya. oleh karena itu dinilai bahwa gerakan dari Kabupaten Gorontalo secara nasional lebih cepat dari daerah lain.

Roni juga menguraikan langkah- langkah untuk melibatkan lintas sektor penanganannya mulai dari masa remaja melibatkan Dinas Pendidikan, kemudian pada ibu hamil melibatkan Dinas sektor lain seperti Satgas.

untuk pendampingan pihaknya menggandeng Mahasiswa maupun oleh kader-kader kesehatan. kemudian pada saat lahir sampai berusia 2 tahun, melakukan langkah-langkah imunisasi kemudian pemberian makanan tambahan.

Untuk interfensi kepada mereka yang kurang gizi di usia 0 sampai dengan usia 2 tahun pihaknya melakukan kegiatan tensi atau pun pos gizi.

“Kedepan kami meluncurkan inovasi berupa gerakan Pos kesehatan yang akan dilaksanakan minggu ketiga bulan berjalan Yakni  pekan kesehatan”Pungkasnya.(Irfan/Humas).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar