Minggu, 04 Maret 2018
Inilah perhatian Pemerintah Kabupaten Gorontalo terhadap penyandang disabilitas
Limboto,- Sebelumnya banyak orang menganggap bahwa SLB itu adalah sekolahnya orang gila, yaitu sekolah yang diisi oleh orang-orang yang memiliki banyak kekurangan dan jika lulus nanti tidak akan berarti apa-apa bahkan tidak bisa bekerja dimana pun
"kami mencoba untuk merubah anggapan masyarakat soal SLB, soal anak cacat, penyandang disabilitas dan memiliki kebutuhan khusus," Ungkap Salim Umar Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Limboto Barat saat mendapingi Bupati Gorontalo Prof.Nelson saat dialog interaktif Warung Kopi " Banthayo" Motiayo RRI di warkop republik,Minggu (04/3).
adapun topik dialog kali ini adalah "perhatian Pemerintah Kabupaten Gorontalo terhadap penyandang disabilitas"
lebih lanjut salim menjelskan, caranya adalah dengan membuat berbagai kegiatan maupun mengikutsertakan mereka pada kegiatan-kegiatan nasional, provinsi maupun kabupaten dan juga acara-acara pemerintah daerah
" hal ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kepercayaan diri anak-anak penyandang disabilitas tersebut," jelas Salim Umar
Salim menambahkan, karena menurut kami anak berkebutuhan khusus itu juga mendapatkan kesempatan yang sama seperti anak-anak pada umumnya untuk bersekolah dan melakukan kegiatan lainnya
bahkan, pihaknya mengungkapkan, pemerintah juga telah memberikan ruang yang sangat luas maupun sarana prasarana yang harusnya menjadi penunjang dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus
" salah satunya dengan membuka ruang keterampilan yang telah dilengkapi dengan fasilitas untuk mereka yang nantinya menjadi aset dan juga bisa menunjang anak untuk belajar dengan baik," Ujarnya.
jadi jika banyak orang meragukan masa depan yang baik akan datang kepada anak-anak berkebutuhan khusus tersebut, maka jawabannya adalah pendidikan, "karena pendidikan merupakan jaminan dan infestasi terhadap masa depan anak,"Tambahnya.
buktinya ini merupakan tahun ke dua kami bekerja sama dengan pemerintah kabupaten untuk menerima lulusan kami di berbagai SKPD yang ada di kabupaten Gorontalo
" jadi ketika diterima pada suatu instansi mereka sudah siap untuk bekerja dan memiliki keterampilan, karena mereka telah kami bekali dengan keterampilan semasa menimbah ilmu disekolah," Tandasnya.
sementara itu Bupati Nelson pomalingo menyampaikan, anak disabilitas juga manusia, yang harus kita berikan kesempatan seperti anak pada umumnya
"disabilitas juga punya potensi, jadi jangan dianggap dengan cacat dialami oleh mereka mengartikan bahwa mereka tidak memiliki potensi," Tukas Bupati Nelson.
Bupati Nelson menuturkan,padahal dengan adanya potensi tersebut dapat didukung dengan mereka medapatkan pendidikan.maka itulah kami pemerintah daerah telah membuat kebijakan
kebijakan ini pertama, bagaimana para penyandang disabilitas ini bisa didukung untuk dapat terus mengikuti pendidikan.karena dari pendidikan itulah yang merubah dan membangkitkan semangat
yang kedua, ketika mereka lulus kami juga memberikan kesempatan dan ruang untuk mereka untuk bisa bekerja di instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo.
" ini yang kami lakukan sejak tahun lalu di kabupaten gorontalo, ada lima orang dan tahun ini ada tujuh orang dengan keseluruhan jumlahnya ada 12 orang yang telah kami terima bekerja di instansi Pemkab Gorontalo," Katanya Lagi.
mantan rektor UMG dan UNG menerangkan kami menempatkannya pada instansi yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh anak tersebut
"selain itu kita membangun jalan untuk tempat lewat orang disabilitas, sehingga dengan adanya aksesbilitas ini mereka juga mendapatkan ruang," Tutup Nelson.
dibagian lain Rum mantali (salah seorang penyandang tuna rungu) berharap, dengan adanya dialog ini dapat membuka hati semua orang untuk sama-sama membantu pihak pemerintah serta sekolah SLB untuk mendukung tumbuh kembang para penyandang menjadi orang yang lebih terdidik, dan memiliki keterampian seperti orang pada umumnya dan dapat bermanfaat bagi orang lain.(Irfan/Humas)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar