Selasa, 09 Januari 2018

Pemkab Gorontalo Piloting e- RKAS














Dari Kabupaten/kota se -Indonesia
Pemkab Gorontalo Piloting e- RKAS

LIMBOTO - Satu lagi prestasi bidang pendidikan yang didapatkan Kabupaten Gorontalo yakni  dari seluruh sekolah di Kabupaten/kota se- indonesia. Kabupaten Gorontalo adalah lima diantara Kabupaten/kota sebagai piloting e-KARS. Dalam rangka piloting e- RAKS yang telah dikembangkan oleh bank dunia dan bekerjasama dengan direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah kementerian dan kebudayaan. Bank dunia memandang perlu ada piloting e-RAKS tersebut kebeberapa sekolah yang berbeda, mengingat masing-masing sekolah mempunyai kegiatan berbeda .Aplikasi e-RKAS tersebut telah diterapkan di provinsi DKI dan kota surabaya.

"Piloting bertujuan untuk mendapatkan informasi dan perbandingan terhadap kabupaten/kota yang telah melaksanakan e-RAKS,"jelas Bupati Nelson Ditemui usai menerima audiens dengan tim bank dunia, selasa (09/1/2018)  di rudis  Bupati Gorontalo.

Bupati Nelson menerangkan, sistem RKAS tersebut dikembangkan dengan tujuan untuk membantu sekolah dalam menyusun perencanaan dan penganggaan yang transparan dan akuntabel,berdasarkan capaian kinerja dan berdasarkan potret kondisi standar pelayanan minimal (SPM) dan standar nasional pendidikan (SNP) masing-masing sekolah.

 Sehubungan hal tersebut, tim kemendikbud dan tim bank dunia telah sepakat untuk melakukan piloting e-RKAS di Kabupaten Gorontalo, karena se Indonesia hanya lima Kabupaten/Kota yang dipilih, diantaranya ,Provinsi jawa timur, bali, sidrap, dan kota mojokerto.

"Kegiatan ini akan dibiyaai oleh bank dunia. Kita cukup menyediakan ditingkat sekolah dan diknas serta memberikan dukungan ,karena ada beberapa kegiatan dilaksanakan anatara lain, workshop, sosialisasi pelatihan,pendampingan dan piloting aplikasi e-RKAS

oleh karena itu kita patut bersyukur karena menjadi piloting program dikbud dan bank dunia. Program ini pada dasarnya soal penganggaran berbasis kineja. Karena kita tau di dikbud itu selama ini anggaran hanya 20 persen.

"Pertanyaanya bagaimana? hasil kinerjanya dimana? maka jangan-jangan anggrannya besar tapi kinerja tidak baik.
Sementara itu kepala dinas dikbud Dr.Lilian Rahman ikut membenarkan hal itu. "Kita salah satu dari lima daerah piloting  e-RKAS, nantinya pengelolaan keuangan menjadi akuntabiltas kinerja", ungkap Lilian.
Anggran di dinias pendidikan nantinya akan dilakukan secara online.sehingga kita akan lebih memperkuat lagi kinerja kita terutama anggaran-anggran disetiap sekolah, baik dana bos yang sudah diupayakan e Planning dan semuanya dibiyaai bank dunia. Program ini akan berlanjut jika kinerja kita dinilai baik tanpa batas waktu", pungkasnya. (Irfan/Humas)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar