Selasa, 30 Januari 2018

Tak Pernah Berhenti, Bunda Fory Suarakan Sosialisasi Perlindungan Perempuan Dan Anak



















LIMBOTO,- Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT ) sebagai sebuah kasus yang memilki konsekwensi hukum atau sebagai sutu tindak pidana ,maka harus dihindari dan dijauhkan dari rumah tangga manapun Tentu diperlukan cara - cara penanggulangan kekerasan dalam rumah tangga.

Memandang penomena ini,Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Gorontalo Dr.Fory Naway merasa memiliki  tanggung jawab moril untuk tak henti-hentinya menyuarakan sosialisasi perlindungan perempuan dan anak di wilayah Kabupaten Gorontalo.Sosialisasi inipun guna menghapus tindak kekerasan perempuan dan anak.Pihaknya terus bergerak dengan menggandeng seluruh stokeholder.

Kembali, dalam rangka meminimalisir kekerasan pada perempuan dan anak Wanita Bunda Fory selaku Ketua Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (TP2TPA) Kabupaten Gorontalo ini sambangi desa buhu kecamatan telaga jaya.Kunjungan ini tak lain adalah sosialisasi kekerasan perempuan dan anak dirangkaikan dengan pembentukan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), selasa (30/01/2018 ).

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo Dr.Fory Naway menuturkan ,program ini sudah dimulai semenjak tahun 2016.Pihaknya secara gencar memberikan pemahaman terkait perlindungan dan anak dengan melibatkan langsung peran serta stoke Holder.

“Tahun 2018 ini, melalui TP-PKK yang tersebar di seluruh desa se wilayah Kabupaten Gorontalo lebih gesit lagi melibatkan masyarakat mengkampanyekan hal perlindungan perempuan dan anak.yang intinya akan dipusatkan di 19 kecamatan dan dituntaskan dalam satu tahun kedepan,” Tutur Fory Naway




“jadi seluruh PKK  melibatkan masyarakat sampai ditingkatan dasawisma,”Tukasnya.

Pada waktu bersamaan pula TP-PKK Kabupaten Gorontalo membentuk badan kontak Majelis Taklim (BKMT ) Kecamatan Telaga jaya.

 “ BKMT wadah ini  sebagai wadah pembelajaran dan pendekatan ke masyarakat bersifat keagamaan.secara tidak langsung ini merupakan wadah untuk terus memberikan pembelajaran atau edukasi di tenagh maraknya penyakit sosial.seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan pada perempuan dan anak,”Ungkap Ketua PKK Kabupaten Gorontalo.

Pihaknya juga berharap, dengan dibentuknya BKMT ini secara total mampu bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh stoke holder dalam upaya peningkatan kegiatan-kegiatan keagamaan sebagai upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“ Data di tahun 2017 ,terdapat 17 kasus kekerasan terhadap anak dan 2 kasus kekerasan pada perempuan.dan ini sudah terhitung berkurang dari tahun-tahun sbelumnya. Oleh karena itu,melalui kegiatan BKMT maraknya penyakit sosial di masyarakat dapat diatasi dengan kegaiatan keagamaan,seperti pengajian,tadarus,wisata dakwah serta macam-macam kegiatan produktif muslimah,”Katanya.

selain itu pula,dalam mengatasi kekerasan perempuan dan anak ,pihak kami sebelumnya sudah membentuk satgas.satgas ini sudah dilatih oleh kementerian perempuan dengan penyebarannya diseluruh staf kecamatan yang melekat pada ketua-ketua Tim Pengerak PKK Kecamatan dan desa.
“mereka terus berkoordinasi dengan bidang hukum terutama jajaran  kepolisian,babinsa.jika ada hal-hal yang fatal pengawalan dari tim TP2TPA selalu turun langsung ,”Tutup Bunda Fory  (Irfan/Humas )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar