Rabu, 24 Januari 2018

Bahas Masalah Pengentasan Kemiskinan Pemkab Gelar Rakor Lintas OPD










Limboto,- Pemerintah Kabupaten Gorontalo melaksanakan pembahasan dan masukan tentang pengentasan kemiskinan di Wilayah Kabupaten Gorontalo dan langkah langkah yang perlu di ambil guna menurunkan angka kemiskinan.


rapat yang berlangsung di Pendopo Budaya Desa Talumelito Kecamatan Telaga Biru Kabupaten  Gorontalo dikemas rapat Koordinasi Pemerintah Kabupaten Gorontalo Bidang Kemisikinan yang bertajuk  " Bekerja Ikhlas, Cerdas,Tuntas" Kamis(25/012018)

rapat tersebut pimpin Bupati Gorontalo Prof Nelson Pomalingo

Turut hadir Ir Hadija U Tayeb.MM Sekda Kab Gorontalo  Drs Selmin Papeo  Asisten I Setda Kab Gorontalo, Drs Hen Restu Asisten III Setda Kab Gorontalo
 Gorontalo,Pimpinan OPD serta
Para Kepala Desa se- Kecamaa
tan Telaga Biru.

Kegiatan di awali dengan Laporan dan paparan Drs.Cokro R Katili selaku Kepala Bappeda.

Cokro Katili menjelaskan Gambaran umum tentang kemisikanan pada tahun 2015 192.687 Orang 40% dari seluruh penduduk Kabupaten Gorontalo

Program dinas kependudukan  di antaranya,Peningkatan produksi pertanian  , Pembinaan panti asuhan dan jompo, Asuransi kesehatan masyarakat

Ia ,, Cokro menambahkan Total anggaran APBD tentang kemiskinan hingga tahun 2017 mencapai RP.  72 M yang sudah di salurkan kepada masing masing dinas dan kecamatan serta Desa.

"Data ini merupakan data pada tahun 2015 dan belum di adakan update 2016,2017 dan apabila kita menggunakan data ini untuk antisipasi kemiskinan kedepan,"Ungkap Cokro

kemudian sesuai Laporan dan Paparan BHusain Duhengo Kepala BPS Kabuoaten Gorontalo.Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan beberapa aspek kemiskinan antara lain kemiskinan mikro dan tugas kita sampai ke tingkat desa ada pengumpul data dan sudah pernah di lakukan rapat yang di hadiri perwakilan Desa dan semua harus membawa masing masing data kemisikinan yang ada di desa.

Perkembangan indikator kemiskinan kabupaten Gorontalo yaitu.Tahun 2015: 80.52 %  Tahun 2016 ::78.36 % ,Tahun 2017 : 76. 93 %

Dengan persentase penduduk miskin Tahun 2015 : 21.80 %  Tahun 2016 :  21.03 % ,Tahun 2017 : 20.55 %

Dari data tersebut kita melihat adanya penurunan angka kemiskinan, namun masih perlu cros cek kelapangan dan kami melihat data pengeluaran hingga 72 M dari APBD sehingga perlu di lakukan evaluasi semua program dan perencanaan.

"untuk perhitungan indikator adanya di BPS saya berharap semua unsur hingga ke tingkat Desa agar melaporkan data masing masing sehingga kami bisa mengupdate data terkini,"Harap Husain.

Dr Bahtiar Tim Strategis Kabupaten  Gorontalo, Saya di beri tugas oleh tim strategis  dan saya membuat judul pafa level paling bawah dan kalau kita lihat visi Kabuoaten  Gorontalo yaitu terwujudnya masyarakat gorontalo  yang madani dan saya mel8ihat bahwa pembangunan merupakan salah satu cara mengentaskan kemisikinan namun kita harus melihat yang mana seharurnya titik pengentasan kemiskinan yang erak kaitannya dengan sektor pedesaan dan menurut saya pertanian merupakan sektor pengentasan kemisikinan dan akan meningkatkan pendaparan masyarakat.

Kenapa harus pertanian ?karena merupakan sektor pertanian jumlah kemiskinan sangat besar dengan ketentuan bahwa harus ditunjang dengan daya beli yang memadai dan apabila di sektor pertanian meningkat maka semua aspek bisa teratasi dan pertanian akan mempengaruhi peningkatan pendapatan yang ada di Desa.

Mengapa buruh tani yang menjadi sasaran utama pengentasan kemisikinan di karenakan para buruh tani merupakan fakir miskin dan buruh tani tidak memiliki lahan.

"Pada intinya langkah langkah yang perlu di ambil dalam pengentasan kemiskinan berada di sektor pertanian dengan menilai aspek petani yang berhak mendapatkan subsidi di karenakan tidak semua petani juga miskin di karenakan ada pengusaha yang berprofesi sebagai petani jadi perlu data otentik dari Desa tentang petani,"Jelasnya


Bupati Gorontalo Prof.Nelson pomalingo menegaskan,  Akhir akhir ini kita melaksnakan rapat di daerah daerah terpencil dengan tujuan agar kita bisa mengetahui aspek aspek lokasi yang ada di wilayah Kab Gorontalo.
b.   Tadi sudah di kemukakan info awal dan setelah itu kita harus berpikir apa yang mesti kita lakukan kedepan tentang pengentasan kemisikanan di Kab Gorontalo
c.   Saya melihat beberapa data namun belum di validasi agar semua OPD membuat data terbaru dan otentik, walaupun kita melihat data dari BPS, namun kita masih perlu turun ke desa membuat data yah valid sehingga tidak ada kesenjangan data.
d.   Pada tahun lalu saya sudah menganggarkan dana agar pembuatan data yang valid dan saya sudah instruksikan kepada seluruh OPD sampai tingkat Desa untuk mengeluarkan anggaran yang bisa di ambil dari dana Desa yang bertujuan mengumpulkan data.
e.   Kita jangan melihat aspek kemisikinan berdasarkan rumah yang di huni namun harus mengecek langsung secara benar
f.    Dan yang perlu kita ketahui adalah indikator kemiskinan dan bagaimana calon orang miskin kita atasi karna tidak semua orang yang kelihatan miskin itu miskin bisa jadi anaknya kaya.
g.    Dari segi rumah kita perlu rehabilitasi rumah yang tidak layak huni apabila rumah tidak memiliki listrik maka peran dinas energi untuk segera memvasilitasi listrik.
h.    Intevensi ada yang langsung dan tidak langsung seperti pasar yang biasanya 2 kali seminggu kita tingkatkan menjadi 3 kali seminggu untuk untuk meningkatkan daya beli.
i.  Saya setuju peningkatan di sektor pertanian dan kondisi sekarang yang bagus di sektor jagung namun perlu kita intervensi petani yang berhak mendapatkan subsidi jadi saya perintahkan kepada seluruh OPD untuk segera mendata.
j.    Selanjutnya kita harus fokus terhadap orang miskin dan saya melihat sesuai  data wilayah yang memiliki intensitas kemiskinan tinggi berada di Kec Tibawa sehingga kita perlu intervensi.
j.     Untuk selanjutnya melaliu Bapeda kita petakan anggatan dana di kemanakan dan perlu di kolaborasikan dengan semua OPD dan perlu evaluasi pembentukan Tim dan saya meminta mulai januari ini evaluasi seluruh Tim tentang kinerjanya.
k.    Di kabupaten Gorontalo ini saya tidak memberikan izin pengembangan perumahan yang berada di sektor perswahan jadi saya minta kepada dinas perizinan untuk lebih optimal.
l.     Kenapa petani ini tidak bisa kaya di karnakan dia jalan sendiri mengelola dan mejual sendiri jadi melalui dinas koprasi dan UMKM agar di kordinasikan dengan pihak Bumdes untuk mengelola hasil pertanian agar di setiap Desa ada koprasi yang akan mengelola hasil pertanian.
m.   Problema kita hari ini yaitu benih dan pupuk jadi kedepan kita harus bekerja sendiri melalui Dinas pertanian menciptakan benih dan pupuk sendiri.

G. Kegiatan di lanjutkan dengan paparan masing masing Dinas/ OPD.

Rapat tersebut merupakan pembahasan dan masukan tentang pengentasan kemiskinan di Wilayah Kab Gorontalo dan langkah langkah yang perlu di ambil guna menurunkan angka kemiskinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar