Kamis, 01 Februari 2018

PROF NELSON SALAH SATU BUPATI BEROLEH UNDANGAN DIREKTUR UTAMA RRI HADIRI LAOUNCHING PRO 4 RRI DI JAKARTA













Limboto,- Bupati Gorontalo Prof.Nelson Pomalingo adalah salah satu Bupati di Gorontalo yang mendapat undangan khusus dari direktur utama  LPP RRI M. Rohanuddin dalam rangka launching RRI Programa (pro) 4 di jakarta,kemarin (31/01/2018).
Bupati Nelson dengan menggunakan Kopiah Karanji dengan desain kain karawo berbaur bersama undangan lainnya ,seperti ketua KPK Agus Rahardjo,direktur Jendral perhubungan darat serta undangan lainnya yang saat itu terlihat dengan menggunakan pakaian nusantara.
 “Launching yang berlangsung  di lantai 1  RRI Pusat  jalan Merdeka Barat  tersebut bertajuk  'Ensiklopedia Budaya Ke-Indonesiaan


Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menuturkan Ensiklopedia Budaya Ke-Indonesiaan merupakan pormat baru siaran programa 4(pro4) yang memberikan edukasi bahwa radio tidak semata informasi pendidikan serta hiburan,tetapi lebih bernilai sebagai wacana pengetahuan dan instrumen masyarakat dalam kualitas keadaban manusia.

Kita pemerintah Daerah patut beri apresiasi kepada pihak RRI.Pihaknya memberi apresiasi karena perubahan format siaran ini tergolong yang paling termaktub dalam rencana stategis 2016-2017,lembaga penyiaran publik RRI,yang memberikan landasan dan arah konsistensi dalam penyelenggaraan siaran RRI.

“Ini menjadi langkah baik bagi pemerintah Daerah sebagai  mitra para angkasawan dan angkasawati RRI di daerah dalam hal pemberitaan,pemberian pemahaman  lewat penyiaran berbagai program sebagai penunjang Pembangunan khususnya imbasnya di Kabupaten Gorontalo,”Ungkap Prof.Nelson.


Sementara itu Dikutip dari ruang publik RRI,direktur Utama LPP RRI M.Rohanuddin mengatakan,RRI akan terus berupaya menuju titik peran lembaga penyiaran yang melayani siaran informasi ,pendidikan dan hiburan dalam rangka turut serta membangun peradaban bangsa yang aduluhung.


“peran ini kiranya menjadi sangat penting jika dilihat kenyataan terpaan media saat ini yang didominasi oleh hiburan.Itu belum termasuk hantaman budaya asing dan indonesia”Tambahnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar