Senin, 04 Desember 2017

KEMBALIKAN JATI DIRI EKS WARIA JADI LELAKI SEUTUHNYA











salah seorang waria yang sudah memakai pakaian lelaki dengan pakaian resmi jas minta foto bersama dengan ketua Tim Penggerak PKK Dr.Fory Naway 







PEMKAB GORONTALO LIBATKAN PEMUKA AGAMA DAN PAKAR PSIKOLOGI



LIMBOTO-, Untuk mengembalikan jati diri kejalan yang benar bagi eks penyandang penyakit sosial (Waria ) Pemerintah Kabupaten Gorontalo melalui dinas sosial Kerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi eks penyandang penyakit sosial (Waria ) di Kabupaten Gorontalo tahun 2017,Senin (04/12).

Selain kegiatan Pelatihan Keterampilan Berusaha bagi Penyandang Penyakit Sosial,Kegiatan yang berlangsung di O’Mart telaga biru ini menghadirkan berbagai unsur nara sumber dalam pemberian wejangan mengenai jati diri eks Waria.

Nara sumber pada kegiatan tersebut yaitu Ketua TP.PKK Kabupaten Gorontalo Ny. Fory Naway dengan materi tentang Karakter, Sekertaris Daerah Ir. H. Hadijah U. Tayeb MM tentang Jati Diri, Ketua Majelis Ulama Kabupaten Gorontalo Drs. H. Samsudin Noho tentang Kejadian Manusia dan materi dari Pakar Psikologi salah seorang  dosen dari Universitas Negeri Gorontalo.

Bupati Gorontalo Prof.Nelson Pomalingo saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan,Bahwa tugas pemerintah memberikan perlindungan dan pembinaan terhadap para penyandang penyakit sosial (Waria). Mereka juga adalah manusia yang memiliki hak dan perlakuan yang sama. Orang gila sekalipun kami perhatikan dan berikan bantuan.

Kita terus upayakan membantu masyarakat Kabupaten Gorontalo.Pada dasar kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi Eks, penyandang penyakit sosial (Waria)  bertujuan untuk mengurangi tingkat pengangguran dengan memberdayakan waria dalam pemenuhan sebagian kebutuhan dasar hidup dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga dan taraf kesejahteraan sosialnya.

Pemkab mengupayakan berbagai bantuan jenis usaha mereka sambil juga beri pelatihan dan pembinaan berkaitan karakter.Kita berikan wejangan dari para nara sumber diantaranya hari ini ada ketua MUI Kabupaten Gorontalo,pakar Psikologi
“Intinya mereka mendapat bantuan usaha sambil mengembalikan jati diri mereka untuk tidak kembali benar agar tidak berkeluyuran malam.Kita mengupayakan mereka(Waria) ini kembali ke habitatnya,”Tegas Bupati Nelson.

Diakhir penyampain Bupati Nelson berharap,dengan modal bantuan pengembangan usaha nanti,mereka diharapkan jadi pengusaha sukses.Ketika mereka jadi pengusaha kebahagian tersendiri bagi Pemerintah.

“Mereka jadi pengusaha dan jari diri mereka kembali ke habitatnya,”Ujar Bupati Nelson.

Senada dengan Bupati Nelson ,Ketua PKK Kabupaten Gorontalo Dr.Fory Naway lebih menekankan kepada para waria agar fokus pada usaha demi peningkatan kesejahteraan keluarga.

“Kalian banyak kelebihan,Maka kami ingin tidak ada lagi para waria menghabiskan waktunya di jalanan.Jangan ada lagi yang jibir anda-anda.Kalian punya banyak keterampilan berusaha,”Tekan Fory.

Masih kata Fory,ketika anda sukses maka anada akan dihargai banyak orang.Olehnya fokuslah pada pengembangan usaha dan karakter jati diri harus dikembalikan menjadi manusia seutuhnya yakni habitat lelaki.

Wanita yang juga Ketua GOW Kabupaten Gorontalo ini terlihat saat itu mengajarkan cara menyapa orang untuk tidak menggunakan bahasa waria.Mulailah dengan bahasa tubuh seorang lelaki tulen.jangan lagi bersifat kewanitaan.

Sehingga dengan ajakan Bunda PAUD,Fory Naway dengan sendirinya para waria ini menyepakati membuat yel-yel.Adapun Yel-yel yang disepakati saat itu adalah “WARIA TIDAK,LELAKI YES” Sambil mereka peragakan berulang-ulang dan pada akhirnya yel-yel yang diucapkan yang terdengar “KAMI LELAKI YES”.
Disamping itu juga Fory mengajak untuk tidak mengenakan pakaian wanita.kalau perlu anda harus mengenakan pakaian lelaki.Alhasil ajakan ini berhasil dan ada beberapa waria menggunakan pakaian resmi dengan sepatu pantopel dan pakaian jas.




Sementara itu Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Gorontalo Drs. H. Samsudin noho dengan materinya tentang Kejadian Manusia.Banyak hal yang diterima para waria ini tentang wejangan dari ketua MUI.

Adapun peserta pelatihan saat itu berjumlah 25 orang diantaranya Selain dari para waria yang berdomisili di Limboto jumlah 25 orang terlihat pula dari kecamatan telaga,telaga jaya,tilango,telaga biru,limboto barat dan kecamatan dungaliyo.(Irfan/Hms).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar