Limboto,- Bupati Gorontalo Prof.Nelson Pomalingo menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Taman Sains Pertanian Bio Industri Palma dan Public Hearing di Balit Palma Manado,Mapanget,Selasa (19/12).
Bupati Nelson yang juga ketua Koalisi Nasional Kabupaten Penghasil Kelapa (KPK) dalam kesempatan tersebut memaparkan,Industri Kelapa pernah berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.Ini terjadi saat minyak menyuplai pasokan minyak nabati global terutama tahun 20-40an.
Petani kelapa disentra penghasil kelapa seperti minahasa,selayar ,Pontianak,Indragiri Hilir dan lainnya hidup makmur.saat itu harga 1 Kilogram kopra setara dengan 4 kilogram beras.
"kini sektor hulu dan hilir kelapa kita terpuruk.Luas kebun yang terus merosot 20-22ribu hektar per tahun hilang,Produktivitas rata -rata kelapa nasional rendah hanya 40 butir pertahun.India 112 butir per pohon per tahun," Ungkap Bupati Nelson.
masih kata Bupati Nelson selain itu,nilia ekspor produk turunan kelapa kita 30 persen dibawa filipina (Usd1.200 mikiar Vs USD 1.700 miliar).Posisi penghasil kelapa terbesar dunia bukan lagi indonesia (15 miliar butir kelapa total per tahun) tapi india sejak tahun 2012(21 miliar butir pertahun).
maka melalui Koalisi pemerintah Kabupaten penghasil kelapa secara resmi terbentuk pada 27 november 2017 di Gorontalo lalu dalam temu nasional Kabupaten penghasil kelapa.
"kesepakatan temu Nasional adalah anggota memiliki luas kebun minimal 2.500 hektar.menjadikan jumlah anggota sebesar 248 Kabupaten terbesar di 32 provinsi,"Ujarnya.
Bupati Nelson Menjelaskan,koalisi KPK akan menjadi kekuatan baru dalam pembenahan sektor hulu dan hilir kelapa nasional mengejar ketertinggalan.
adapun beberapa poin penting dibetuknya KPK dan Pelaksanaan Temu Nasional Kapa diantaranya menjadi mitra kementerian atau badan terkait dalam pengembangan kelapa.Menjadi pendorong dan pelobi pemerinrah pusat untuk kebijakan yang pro kelapa terutama penganggaran.
selain itu,akan menyusun peta jalan pengembangan kelapa nasional dengan segala upaya demi mengembalikan kejayaan kelapa indonesia.KPK tersebut mengupayakan agar indonesia dapat berperan aktif dalam kencah internasional terkait pengembangan kelapa terutama dengan menggeliatkan pasar kelapa global.
Nelson menambahkan,Pembentukan KPK mengupayakan pembentukan otoritas kelapa indonesia yang sudah dirasa perlu hadir seperti PCA (Philippines Coconut Authority) di Filipina,CDB (Coconut Devolopment Board) di india dan CDA (Coconut Development Authority ) di sri lanka.
Kita juga akan mengupayakan Indonesia menjadi pusat Informasi pasar produk turunan kelapa sehingga dapat menjadi tanding hub pasar global.
Nelson sampaikan dalam waktu dekat kami akan mengadakan rapat kerja secepatnya untuk memperkuat kelembagaan koalisi agar dapat secepatnya bekerja sama dengan segala pemangku kepentingan kelapa baik pusat maupun daerah
oleh karena melalui kegiatan FGD ini saya, menyambut baik. penting kegiatan FGD yang digagas balitpalma yang diberi mandat untuk melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan.FGD ini tentunya dapat menjadi sarana untuk mengidentifikasi persoalan-persoalan perkelapaan serta menyatukan ide-ide tentang langkah startegis yang perlu dililakukan bersama.
saya berharap untuk lebih membumikan Balit palma pertanian Biondustri palma mapanget ini untuk meningkatkan kerja sama dengan perguruan tinggi.Kerjasama ini diperkuat bukan saja dengan pemerintah namun pula lembaga lembaga penelitian lain di indonesia.
"Sementara itu agar kiranya lebih mensosialisasi lewat media sosial,juga dimedia cetak dan media eloktron,"Tutup Nelson.
Nelson Pomalingo mengatakan, pihaknya akan membuat Badan Otorita Kelapa di tingkat nasional. Badan itu akan menjadi media komunikasi antara pemerintah, pengusaha, dan petani kelapa.
“Kadang kala kita jalan sendiri-sendiri, sehingga itu melalui Badan Otorita Kelapa semua kepentingan pengembangan kelapa di Indonesia akan selalu kita komunikasikan bersama,” pungkas Nelson.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar