Minggu, 29 April 2018

PEMKAB GORONRTALO TARGET TUNTASKAN BUTA AKSARA







LIMBOTO-, Bupati Gorontalo Prof.Nelson Pomalingo menegaskan,saat ini Pemerintah Kabupaten Gorontalo tengah mengupayakan penuntasan buta aksara.

Melalui berbagai program pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal.Dalam rangka itu, pemkab Gorontalo membuka Program Keaksaraan Komunitas Adat Terpencil (KD-KAT) bagi Suku Polahi Gorontalo yang diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM Hutuo Lestari)


Adapun program pendidikan keaksaraan komunitas adat terpencil khusus bantuan pemerintah Pusat untuk Kabupaten Gorontalo dari kementerian pendidikan dan kebudayaan tahun 2018 membelajarkan lebih kurang 1000 orang dan akan di laksanakan di tiga titik pembelajaran diantaranya desa tapaluluo 50 orang khusus KAT, di Tolangohula desa tamaila 20 orang (SUKU polahi) ,dan asparaga 30 orang (SUKU POLAHI).

Guna menuntaskan buta aksara, Mantan Rektor di Dua Universitas ternama di Gorontalo ini mengungkapkan, namanya belajar itu demi perubahan untuk pengembangan daerah ,bangsa dan negara.tidak perlu malu demi kemajuan, Belajar ini dimulai dari taman kanak-kanak hingga ke taman makam pahlawan,Artinya dari buaian sampai liang lahat.

" maka itu  menjadi patokan untuk masyarakat ,tidak perlu malu demi kemajuan.orang membaca,orang bisa membaca bisa membuka kemajuan dan membuka dunia,'' Tegasnya Kembali.

Lebih lanjut Nelson sampaikan kegiatan seperti ini harus terus diprogramkan.buta aksara yang ada dikabupaten Gorontalo masih berjumlah 1000 orang maka ini terus kita dorong tuntaskan secara bertahap.

" Tahun ini, Langkah Kongrit Pemkab Gorontalo menuntaskan buta aksara khusus 100 orang yang tersebar di berbagai PKBM di Kabupaten Gorontalo,'' Ungkap Bupati Nelson.


"Tidak perlu malu, karena ini demi kemajuan. Dengan membaca  orang mampu membuka dunia. Jika tidak mampu membaca maka tidak akan mampu membuka dunia atau membuat perubahan." Tegas Bupati Nelson saat resmi membuka Program Keaksaraan Komunitas Adat Terpencil (KD-KAT) Suku Polahi Gorontalo yang diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM Hutuo Lestari), Sabtu (28/4) di desa tapaluluo kecamatan telaga biru.


Karena itu, Pihaknya telah memerintahkan ke dinas dikbud terus mengawasi program ini.Pertama, apa yang sudah dilakukan ini dilakukan Pengawasan dan evaluasi dengan benar, di monitoring agar supaya sukses.sehingga dengan limit waktu 6 bulan kedepan,saya akan datang lagi untuk mengetes.


Hal kedua jumlah buta aksara ini diupayakan diprogramkan agar supaya masyarakat bisa menikmati dan membuka jendela ilmu .Karena mereka mempunyai hak yang sama seperti kita, maju dan berubah serta punya hak melihat moderen dari dunia ini dan kesejahteraan bagi diri mereka.

"Dengan demikian,tidak sekedar membuka jendela ilmu,tetapi untuk kesejahteraan ,untuk kemajuan dan kemandirian.apalagi bagi mereka yang ada di daerah terpencil seperti ini" Ujar Bupati Nelson


Sementara itu, Ketua PKBM, Tuti Kustia, menuturkan kegiatan belajar membaca untuk Komunitas Adat Terpencil (KD-KAT) Suku Polahi Gorontalo, Desa Bina Jaya, sudah 2 dilakukan.

"Mereka sangat antusias mengikuti pelajaran. Tapi pola pembelajarannya agak sedikit berbeda, karena mereka tidak mengerti bahasa indonesia dengan baik. Bahkan hanya satu orang dari mereka yang mengerti bahasa sehari-hari gorontalo. Secara perlahan akhirnya kami bisa menyesuaikan dengan lingkungan mereka." Kata Tuti

Masih ada 6 kali pertemuan lagi dengan mereka (suku polahi) sampai dengan bulan september. "Sejauh ini baru ada 3 Desa yang mengikuti program pendidikan non formal, Desa Bina Jaya, Desa Tapaluluo dan Desa Ambara.

Sementara itu data buta huruf yang ada di Dinas Dikbud menunjukan, buta aksara yang ada di kabupaten Gorontalo masih berjumlah 1000 orang.

Tuti Kastia menyampaikan, hasil yang diharapkan dari program ini adalah mereka bisa membaca,menulis dan berhitung ,pola hidup bersih dan sehat,berkarakter dalam rangka mengangkat proses budaya dengan cara bercocok tanam.

diakhir kegiatan ini Bupati Gorontalo Prof.Nelson Pomalingo menyerahkan secara simbolis alat tulis menulis kepada masyarakat yang sudah tercatata sebagai siswa di PKBM Lestari HUTUO.( Irfan/ Humas).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar