Selasa, 10 April 2018
KETUA TP-PKK KABGOR HADIRI RAKOR TP-PKK PROV, KAB/KOTA SE -INDONESIA DI JAKARTA
JAKARTA,- Ketua TP-PKK Kabupaten Gorontalo Dr.Fory Naway menghadiri Rapat Koordinasi antar TP-PKK Pusat, Ketua TP-PKK Provinsi, Kabupaten/ Kota se-Indonesia Tahun 2018 di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Fory mengatakan bahwa Rapat Koordinasi kali ini mengusung tema Sinergitas Program PKK, Mewujudkan Keutuhan dan Kerukunan Keluarga Sebagai Perekat Bangsa yang bertujuan untuk mengsinergikan program kerja, kelembagaan, dan administrasi antara pengurus PKK pusat dan daerah.
"Saat ini kami membahas tentang pentingnya peran Keluarga bagi Kesatuan Bangsa dan Negara. Jika Fungsi Keluarga yaitu fungsi agama, pendidikan, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosial dan budaya, ekonomi, dan lingkungan dapat dijalankan dengan baik, maka kualitas keluarga pun akan baik pula." tutur Fory
Lanjutnya, Keluarga sebagai lingkungan terkecil yang mendidik anak, memiliki peran vital untuk mengawal mentalitas dan perilaku yang baik. Meskipun gempuran modernisasi telah mengurat nadi pada berbagai bidang kehidupan dan mempengaruhi gaya hidup, keluarga berfungsi sebagai pemegang rambu-rambu sosial supaya generasi muda tetap mampu membedakan mana yang bisa diteladani, dan mana yang tak perlu diikuti.
Isrti Bupati Prof.Nelson berharap agar melalui kegiatan tersebut koordinasi dan kolaborasi positif dapat terus terjalin antara PKK pusat dan daerah sehingga apa yang dicita-citakan bersama yaitu keluarga yang sejahtera sebagai dasar pembagunan bangsa dapat terwujud.
Rakor tersebut dibuka secara resmi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo.Turut Hadir Istri Wakil Presiden Mufidah Yusuf Kalla,Ketua Umum PKK, Pusat Erni Guntarti Tjahjo Kumolo.
Ibu Negara mengingatkan agar ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tidak berpolitik.
"Di PKK tidak boleh berpolitik," kata Iriana.Iriana pun menceritakan bahwa ia juga pernah menjadi Ketua PKK Kota Surakarta dan Kota DKI Jakarta, saat suaminya memimpin kedua daerah tersebut. Saat itu, ibu-ibu PKK dilarang keras untuk berpolitik.
Ia yakin saat ini aturannya juga masih sama.
Ibu Negara pun mengingatkan agar ketua-ketua PKK terus mensosialisasikan bahaya kanker seviks.(Irfan/Humas).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar