Jumat, 24 November 2017

SUKSESKAN TEMU NASIONAL KABUPATEN PENGHASIL KELAPA DI KABUPATEN GORONTALO 26 -27 NOVEMBERN2017






Kelapa merupakan tanaman tropis yang telah lama dikenal
masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari penyebaran tanaman kelapa di
hampir seluruh wilayah Nusantara. Kelapa merupakan komoditas strategis
yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia
Indonesia adalah negara yang kaya akan pohon kelapa, yang tumbuh subur hampir di semua wilayah dari pesisir pantai sampai ke pedalaman. Banyak manfaat yang telah diambil dari pohon kelapa, mulai makanan, minuman, sumber energi, minyak goreng, aneka kerajinan sampai untuk perkakas rumah tangga. Buahnya mulai kelapa muda sampai kelapa tua, daunnya mulai daun yang masih muda maupun tua, batangnya dan mancungnya, dan hampir semua bagian dari pohon kelapa telah mampu dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat.Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra, dan minyak
kelapa, tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang
besar.

Salah satu Alasan utama mantan kepala bapeda Provinsi Gorontalo  membuat kelapa menjadi komoditi komersial adalah jumlah produksi kelapa di Gorontalo di sekitaran 57,997 ton. Jumlah ini harus kita pacu dan kita tingkatkan lagi
karena semua bagian kelapa dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan. Dari analisis budidaya terlihat bahwa investasi yang besar dan
dapat menguntungkan hanya dalam waktu kurang dari enam tahun, belum
termasuk keuntungan lain yang didapat selain dari buah. Oleh karena itu,
budidaya tanaman kelapa merupakan salah satu alternatif yang sangat
menguntungkan.
Tanaman kelapa merupakan tanaman serbaguna atau tanaman yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi, sehingga pohon ini sering disebut pohon
kehidupan (tree of life) karena hampir seluruh bagian dari pohon, akar,
batang, daun dan buahnya dapat dipergunakan untuk kebutuhan manusia
sehari - hari. Daun muda dipergunakan sebagai pembungkus ketupat dan sebagai
bahan baku obat tradisional, sedangkan daun tua dapat dianyam dan
dipergunakan sebagia atap, kemudian lidinya sebagai bahan pembuat sapu
lidi. Batang kelapa dapat digunakan sebagai bahan baku perabotan atau
bahan bangunan dan jembatan darurat. Akar kelapa dapat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan bir atau bahan baku pembuatan zat warna.
Buah kelapa terdiri dari sabut, tempurung, daging buah dan air kelapa.
Buah kelapa dapat digunakan hampir pada seluruh bagiannya. Airnya untuk
minuman segar atau dapat diproses lebih lanjut menjadi nata de coco, atau
kecap. Sabut untuk bahan baku tali, anyaman keset, matras, jok kendaraan

Tempurungnya secara tradisional dibuat sebagai gayung air, mangkuk,
atau diolah lebih lanjut menjadi bahan baku obat nyamuk bakar, arang, briket
arang, dan karbon aktif. Daging buahnya dapat langsung dikonsumsi atau
sebagai bahan bumbu berbagai masakan atau diproses menjadi santan
kelapa, kelapa parutan kering (desicated coconut) serta minyak goreng.
Daging buah dapat pula diproses menjadi kopra. Kopra bila diproses lebih
lanjut dapat menghasilkan minyak goreng, sabun, lilin, es krim atau diproses
lebih lanjut sebagai bahan baku produk oleokimia seperti asam lemak (fatty
acid), fatty alcohol, dan gliserin. Hasil samping ampas kelapa atau bungkil
kelapa merupakan salah satu bahan baku pakan ternak.
Cairan nira kelapa dapat diproses menjadi gula kelapa. Ketandan
buah yang baru tumbuh sampai posisi tegak diambil cairannya dan
menghasilkan nira. Nira ini dapat diproduksi sebagai minuman dan gula
kelapa. Setiap pohon kelapa terdapat 2 buah ketandan bunga, bisa diambil
niranya sampai 35 hari dan selanjutnya akan muncul ketandan bunga baru
lagi.
Peluang pengembangan agribisnis kelapa dengan produk bernilai
ekonomi tinggi sangat besar. Alternatif Produk yang dapat dikembangkan antara lain Virgin Coconut Oil (VCO), Oleochemical (OC), Desicated Coconut
(DC), Coconut Milk/Cream (CM/CC), Coconut Charcoal, Activated Carbon
(AC), Brown Sugar (BS), Coconut Fiber (CF), dan Cocon Wood (CW), yang
diusahakan secara parsial maupun terpadu. Pelaku agribisnis produk-
produk tersebut mampu meningkatkan pendapatannya 5-10 ka

dibandingkan dengan bila hanya menjual produk kopra. Berangkat dari
kenyataan luasnya potensi pengembangan produk, kemajuan ekonomi
perkelapaan di tingkat makro (daya saing di pasar global) maupun mikro,
(pendapatan petani, nilai tambah dalam negeri dan substitusi impor)
tampaknya akan semakin menuntut dukungan pengembangan industri
kelapa secara kluster sebagai prasyarat.
PELUANG PASAR PRODUKSI
berkaitan dengan menipisnya cadangan minyak dunia, perubahan iklim dunia (global warming) dan isu kesehatan manusia.

Minyak Bumi akan Habis (sebuah analisa)
Sekalipun harga minyak bumi sekarang ini sudah turun, namun beberapa saat yang lalu, kita telah dikejutkan oleh melambungnya harga minyak dunia yang sempat menyentuh sampai mencapai hampir 150 US per barel, yang kalau dikonversikan dengan harga BBM di Indonesia, maka harga bensin bisa menyentuh kira-kira Rp 12.000 per liter. Sungguh mahal bukan???

Minyak bumi bukan hanya untuk mengisi bensin sepeda motor kita, tetapi juga kebutuhan energi yang lebih luas, termasuk kebutuhan akan energi listrik. Coba kalau listrik banyak pemadamannya, tentu akan membuat banyak orang pusing, karena sudah terbiasa hidup dengan listrik, dan susah hidup tanpa listrik. Termasuk para blogger kayak kita tentunya…

Keadaan tersebut telah menyadarkan dan membangunkan banyak orang bahwa minyak bumi jumlahnya terbatas, dan bukan merupakan sumber daya alam yang bisa diperbaharui, yang tentunya suatu saat akan habis. Sementara kebutuhan manusia terhadap minyak bumi (sumber energi) terus meningkat, di seluruh dunia.

Menipisnya minyak bumi dan semakin besarnya kebutuhan manusia terhadap minyak akan menciptakan krisis energi. Coba kita perhatikan disekeliling kita, setiap hari, bulan dan tahun, semakin banyak orang yang mampu beli motor atau mobil, yang tentu saja butuh bensin atau solar yang semakin besar..
Berikut adalah beberapa produk turunan dari kelapa.

Bio diesel (coco diesel)
Bio diesel atau bio etanol bisa dibuat dari buah kelapa. Perbandingannya sekitar 5 sampai 10 buah kelapa bisa menjadi 1 liter biodiesel. Atau 2 kg kelapa menghasilkan 1 liter bio diesel. Kalau harga kelapa sekitar Rp 2500 /kg, maka biaya produksi biodiesel sekitar Rp 6000,-.

Mungkin untuk sekarang ini, ketika harga minyak turun dan BBM di Indonesia juga turun, menjadikan coco diesel menjadi tidak menarik dan tidak menguntungkan. Tetapi, di masa depan,  ketika krisis minyak benar-benar terjadi dan 1 liter BBM harganya di atas Rp 10.000 per liter, maka akan terjadi peluang bisnis yang sangat besar untuk coco diesel.

Dengan sendirinya akan semakin banyak petani kelapa yang mendadak kaya, karena meningkatnya harga kelapa, dan mudahnya pembuatan coco diesel dengan teknologi yang sederhana.

Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak kelapa murni
Di sebut juga minyak kelapa perawan karena proses pembuatannya yang murni dari kelapa, yang diperas dan bukan dimasak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa VCO dapat menyembuhkan cacar air, herpes, hepatitis, HIV/AIDS, dan influenza. Bahkan bisa menyembuhkan pasien yang terkena flu burung (belum terbukti secara ilimiah). Bagus juga untuk anak-anak karena asam laurat yang ada di dalamnya setara dengan asam yang ada di air susu ibu (ASI). Luar biasa bukan???

Menurut penelitian lain VCO juga bisa mengurangi penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis), kelebihan berat badan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah penuaan dini (Osteoporosis), kencing manis (diabetes mellitus) serta kanker.  Juga baik untuk menjaga kesehatan kulit dan rambut.

Pasarnya masih sangat besar, bahkan untuk pasar ekspor masih sangat terbuka lebar.
Produksi VCO membutuhkan sekitar 10 butir kelapa untuk menghasilkan 1 liter VCO, atau biaya produksinya sekitar Rp 20.000/liter, dengan harga kelapa sekitar 2000 rupiah per butir. Kalau harga kelapa naik, tentu biaya produksi juga akan naik.

Sampai sekarang ini, pasar VCO memang terasa agak sulit, namun dalam jangka panjang akan menjadi bisnis yang sangat menguntungkan disebabkan karena kebutuhan kelapa sebagai sumber energi, serta isu negatif seputar obat-obat kimiawi yang dengan sendirinya akan mendorong perminat VCO menjadi semakin besar, sebagai cara pengobatan alami atau herbal.

Kelemahan yang ada sampai sekarang ini adalah kualitas VCO yang dihasilkan oleh para produsen masih berbeda-beda, dan belum ada upaya yang lebih serius untuk menstandarisasinya,  sehingga mengganggu proses pemasaran.

Minyak Goreng: Tradisional (kelentik) dan Kopra
Minyak goreng dari kelapa terbukti paling aman dan paling sehat menurut beberapa penelitian, bebas kolesterol dan logam berat. Di saat menggoreng, struktur kimianya tidak akan berubah sama sekali karena 92% jenis asam lemaknya sudah dalam bentuk lemak jenuh. Sedangkan untuk minyak sayur lainnya, apabila digunakan untuk mengoreng, maka akan menjadi kental karena terjadi proses polimerisasi (penggumpalan).

Disamping itu minyak kelapa juga tidak menghasilkan trans fatty acid dan radikal bebas yang bersifat toksit (racun) dan karsigonik (penyebab kanker). Bahkan untuk menghasilkan minyak goring dari kelapa sawit, diperlukan campuran minyak goring dari Kopra.

Biaya produksi untuk minyak goring kelapa tradisional, hampir setara dengan pembuatan VCO. Dan sampai sekarang dianggap kurang menguntungkan. Tentu ketika orang semakin sadar akan manfaatnya, akan membuat minyak goreng kelapa murni akan menjadi produk yang sangat menarik.

Tepung Kelapa
Selain menjadi produk jadi, kelapa bisa dijual dalam bentuk kopra maupun tepung kelapa. Tepung kelapa dihasilkan murni dari kelapa, dan merupakan produksi bahan baku yang hampir tidak menghasilkan limbah padat.Sekalipun nilai tambahnya tidak begitu banyak, namun tepung kelapa bisa menjadi pilihan bagi para petani untuk memilih jenis produk yang diinginkan, dan bisa bertahan dalam jangka panjang. Apalagi sekarang telah menembus pasar eksporMakanan dan Minuman
Selain kelapa muda yang sudah terkenal dengan pemanfaataanya sebagai es kelapa muda, berbagai produk dari kelapa sudah banyak dibuat untuk roti, nata de coco, cuka, sirup, kecap, dan minuman berenergi dari sari buah kelapa.Asap Cair (Liquid Smoke)
Distilat asap atau asap cair tempurung mengandung lebih dari 400 komponen dan memiliki fungsi sebagai penghambat perkembangan bakteri,  baik dan aman  aman sebagai pengawet alami.
Asap Cair dihasilkan dari tempurung kelapa, dan bisa digunakan sebagai bahan pengawet alami, sebagai pengganti dari bahan pengawet formalin yang terbukti berbahaya bagi kesehatan manusia.

Produk asap cair ini dapat digunakan untuk mengawetkan ikan, daging, sayuran, buah-buahan ataupun sebagai pengeras/pengawet karet dan anti rayap dalam industri kayu.
4-5 kwintal arang tempurung kelapa dihasilkan distilat asap tempurung kelapa sekitar 40 liter

Karbon Aktif (Briket Arang) Batok Kelapa
Briket arang bisa dibuat dari tempurung kelapa, dengan proses pembuatan yang sangat mudah. Dan bisa menjadi pengganti sumber energi seperti minyak dan batu bara. Dan dinilai lebih ramah lingkungan karena karbon hasil pembakarannya relative sedikit.

Sudah banyak dimanfaatkan namun belum berkembang secara komersial. Pasarnya sudah berkembang menembus pasar ekspor. Harganya sekitar Rp 3000 /kg. Potensinya cukup besar karena bobot tempurung  mencapai 12 % dari bobot buah kelapa. Tetapi karena harga minyak kembali turun dan menjadi murah, maka investasi di bidang ini masih dianggap kurang menarik dan kurang menguntungkan.

Tepung Batok Kelapa
Selain bisa menjadi beriket arang, batok kelapa juga bisa menjadi tepung batok kelapa, yang dimanfaatkan untuk pembuatan obat nyamuk, dupa dll.Air Kelapa dengan berbagai kasiatnya
Air kelapa kaya gizi, dan memiliki banyak manfaat baik untuk kecantikan maupun kesehatan, diantaranya :
– Kesehatan : Kandungan air kelapa bisa menyerap/menetralkan racun dari dalam tubuh, penyakit gatal, Luka baker, Demam berdarah, Cacingan pada anak dan Disentri
– Untuk kecantikan : Menghilangkan jerawat, Mencegah kerutan di wajah, Mencegah uban, Meningkatkan gairah seksual dan Membuat suara merdu, serta Bahan baku pembuatan sabun.Sabut Kelapa dan Serbuk Sabut Kelapa
Selain dalam bentuk sabut kelapa, juga bisa dibuat dalam bentuk serbuk sabut kelapa. Yang memiliki kegunaan yang cukup bervariasi. Sabut kelapa telah terbukti bisa dimanfaatkan untuk berbagai produk yang dibutuhan untuk manusia. Selain sebagai keset atau tali, sekarang sudah merambah bahan baku industri karpet, jok, dashboard kendaraan, kasur, bantal, dan hardboard.

Selain itu, menurut penelitian, sabut kelapa memeiliki beberapa kelebihan:
– dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk serta dapat menetralkan keasaman tanah. Karena sifat tersebut, sehingga sabut dapat digunakan sebagai media yang baik untuk pertumbuhan tanaman hortikultura dan media tanaman rumah kaca
– potensial didayagunakan sebagai adsorben (penyerap) polutan logam berat yang sangat berbahaya bagi manusia. Apabila pada air sumur dapat  menyerap logam berat Mangan (Mn) pada air sumur

Daun Kelapa dan berbagai manfaatnya
Daun mudanya memiliki banyak manfaat untuk kebutuhan rumah tangga, mulai dari sekedar hiasan, sampai untuk memasak makanan misalnya sebagai bungkus ketupat, serta masih banyak lainnya.
Sementara daun yang sudah tua bisa diambil lidinya untuk menjadi sapu lidi, serta menjadi aneka produk kerajinan yang unik.Tempurung Kelapa untuk kerajinan
Kerajinan yang terbuat bisa dari berbagai proses pembuatan dan hasil produk yang berbeda-beda, mulai dari model penempelan (laminating), dirangkai, maupun kombinasi yang lain. Kelebihan dari temperung kelapa adalah warnanya yang alami dan tidak pudar, sehingga tidak perlu pewarnaan dalam proses finishing.

Kalau jaman dahulu biasa digunakan sebagai pengganti mangkok untuk makan, juga digunakan untuk gayung air mandi dan aneka kegunaan lainnya, namun di era sekarang telah berkembang ke berbagai macam produk.

Mancung Kelapa Kelapa untuk kerajinan
Mancung kelapa memiliki potensi yang besar untuk menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi. Selain bentuknya yang bagus, ulet, mudah dibentuk sesuai selera, juga daya tahannya terhadap rayap.Kayu Kelapa untuk berbagai perabot dan perkakas rumah
Sekalipun kayu kelapa memiliki sifat yang tidak tahan lama dan mudah pecah,  namun kayu kelapa memiliki serat yang unik dan cocok untuk pembuatan aneka kerajinan, juga karena sifat yang kaku, tidak mudah bengkok banyak dimanfaatkan untuk konstruksi pembuatan rumah.
– Untuk Kerajinan
– Untuk konstruksi pembuatan rumah.
– Untuk Lantai Rumah (flooring atau parquet)
– Untuk furniture
– Dan lain-lain

Betapa banyak manfaat yang bisa diambil dari pohon kelapa, dan tentu masih banyak manfaat lainnya terkait dengan fungsi tumbuh-tumbuhan sebagai penyerap karbon dan penjaga kesuburan tanah. Hebat kan???

Analisa Peluang Pasar
Mari kita lihat analisa-analisa dan gejala-gejala di bawah ini:

2 kg kelapa mengandung 1 liter biodiesel, biaya produksi 1 liter biodiesel sekitar 6.000 rupiah (biaya produksi sekarang dengan harga kelapa 2500 rupiah per kg.Potensi kelapa dunia (termasuk kelapa sawit) sekitar 20 jt hektar. Bila rata-rata per hektar bisa menghasilkan 3 ton kelapa, maka akan menghasilkan kira-kira 60 jt ton kelapa. yang bisa menghasilkan 30 juta ton biodiesel.30 juta ton biodiesel  setara dengan 25.410.000.000 liter.  (25 milyar liter per tahun). Cara menghitungnya (mengkonversi berat ke liter) dengan mengkalikan berat jenis minyak kelapa 0,847 g/cm3.25.410.000.000 liter per tahun = 69.616.438 liter per hari.  (69 juta liter per hari). Bandingkan dengan kebutuhan minyak dunia 14,3 milyar liter/hari (14.300.000.000 liter /hari). Jadi keciiiiil sekali…… Hanya 0,005 % dari kebutuhan minyak dunia.Bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Indonesia yang sekarang ini sudah mencapai 1,4 juta bph (barel per hari). 1,4 juta bph setara dengan 222.600.000 liter per hari (222 juta liter/hari). Atau sekitar 30% dari kebutuhan di dalam negeriCocodiesel diperkirakan tidak akan mampu mengganti minyak dunia, sekalipun hanya 1% saja. Itupun kalau semua produk kelapa diproduksi semua menjadi biodiesel.Potensi Kelapa Indonesia, adalah yang terbesar di dunia, data tahun 2003 (lihat table dibawah), sekitar 3,7 juta ha, atau menguasai sekitar 36 % dari total lahan kelapa di dunia. Kalaupun toh sekarang akan dikembangkan menjadi 6 juta hektar lahan kelapa, atau menguasai 50% kelapa dunia, dan intensifikasi lahannya ditingkatkan, sehingga bisa menghasilkan 6 ton per hektar dari semula 3 ton per hektar. Semua itu tidak memberi dampak apa-apa terhadap krisi minyak. Yang justru adalah sebaliknya di mana harga kelapa akan menjadi benar-benar mahal

Dari fenomena ini sang profesor coba untuk menggagas bagaimana kita daerah penghasil kelapa bisa sama-sama menjadikan  maju. Karena kemandirian dan dengan moto Indonesia mandiri sesuai nawacita presiden Jokowi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar