Kamis, 12 Juli 2018
Rotasi Suntik Insulin
Rotasi Suntik Insulin
Oleh :
Eka Firmansyah Pratama
Megister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran.kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derejat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.program prioritas pembangunan kesehatan pada periode 2015 - 2019 dilaksanakan melalui program indonesia sehat dengan mewujudkan paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan,dan jaminan kesehatan nasional.upaya mewujudkan paradigma sehat ini dilakukan melalui pendekatan keluarga dan gerakan masyarakat hidup sehat.sejak awal pembagunan kesehatan telah di upayakan untuk memecahkan masalah kesehatan lingkungan,program imunisasi,dan penemuan obat obat efektif untuk membantu masyarakat dalam menanggulangi penyakit dan kesakitannya.dari data-data yang ada dapat disimpulkan bahwa masalah kesehatan dapat di pengaruhi oleh pola hidup,pola makan, paktor lingkungan kerja,olahraga dan stres.prevalensi penyakit degeneratif,seperti penyakit jantung koroner(PJK),hipertensi,diabetes melitus hiperlidemia,diabetes melitus dan lain-lain (Kesehatan 2017).
Diabetes melitus biasa disebut dengan the silent killer karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan.penyakit yang akan ditimbulkan antara lain gangguan penglihatan mata, katarak.penyakit jantung, sakit ginjal,impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/reneren,infeksi paru- paru, gangguan pembuluh darah,stroke dan sebagainya.tidak jarang, penderita DM yang sudah parah menjalani amputasi anggota tubuh karena terjadi pembusukan. (Trisnawati 2013).
Hormon insulin merupakan salah satu hormone yang di hasilkan oleh pancreas.hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.kelebihan glukosa akan di bawah ke sel hati dan selanjutnya akan di rombak menjadi glikogen untuk di simpan.kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah.kelebihan glukosa tersebut dikeluarkan bersama urine.sebagian besar karbohidrat utama yang ditemukan dalam darah dan digunakan oleh tubuh sebagai bahan bakar.insulin dilepaskan ke dalam darah oleh sel beta(B-sel) yang berada di pankreas, sebagai respons atas kenaikan tingkat gula darah,biasanya setelah makan.
Sel-sel yang menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sel - sel sebagai bahan bakar, untuk konversi kemolekul lain yang di perlukan, atau untuk penyimpanan ( hasanah, 2013).
Pengobatan terapi insulin bukan hal tahap akhir.hal ini di percaya oleh banyak penderita bahwa pengobatan insulin merupakan akhir dari penyakitnya.pandangan ini muncul karena memori dari banyak keluarga seperti kakek/ nenek meninggal.gagal ginjal..amputasi kaki setelah terapi insulin.insulin merupakan terapi diabetes yang tepat untuk mencapai gula darah di bandingkan dengan cara lainnya.penggunaan insulin lebih dini di duga dapat memperbaiki produksi sel pankreas dan pencegah penggunaan beberapa macam obat atau kombinasi insulin di kemudian hari.(fibriana,2012).
Rasulin merupakan inovasi yang berisi cara penyuntikan insulin yang terbagi menjadi beberapa bagian dari tahap penyuntikkan.di dalam kalender duduk ini di jelaskan lokasi penyuntikkan insulin di tempat yang berbeda sehingga tidak monoton di lakukan pada satu tempat.lokasi penyuntikkan berbeda setiap harinya pada satu bulan / 30 hari ke depan, meliputi hari pertama di lengan kiri, hari ke dua di lengan kanan, hari ke tiga d perut atas, hari ke empat di perut bawah, hari ke lima d paha kiri, hari ke enam di paha kanan, hari ke tujuh d bokong kiri, hari ke delapan di bokong kanan. Kemudian di awali kembali dari lengan lengan kiri dan seterusnya selama se bulan.setelah satu bulan terakhir di anjurkan untuk tetap melakukan kontrol gula darah di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan terdekat di sertakan membawa kalender duduk ini sebagai bukti bahwa telah melakukan penyuntikkan insulin secara mandiri di rumah dengan lokasi penyuntikkan yang berpariasi.karena pada penyuntikkan yang di lakukan di satu tempat mengakibatkan timbulnya jaringan parut yang dapat mempengaruhi penyerapan dari insulin sehingga harus melakukan rotasi penyuntikkan.
Penurut santoso 2012 perawat atau petugas kesehatan lebih sering melakukan penyuntikkan pada daerah lengan, pada hal tidak di anjurkan untuk menyuntikkan insulin di tempat yang sama setiap waktu, karena akan muncul jaringan perut yang dapat mempengaruhi penyerapan insulin. Bila muncul jaringan parut maka menyerapan insulin terpengaruh, sehinggah pengendalian kadar gula darah 2 jam setelah makan menjadi buruk dan komplikasi diabetes akan mungkin terjadi.maka penting untuk mengetahui lokasi dan waktu injeksi insulin yang efektif terhadap pengendalian kadar gula darah 2 jam setelah makan pada penderita diabetes melitus.manfaatnya diketahui lokasi dan waktu yang efektif dalam mengendalikan kadar gula darah 2 jam setelah makan diharapkan dapat menjadi acuan standar operasional prosedur tentang pemberian injeksi insulin pada penderita diabetes melitus ( Santoso ,2012).
Langganan:
Postingan (Atom)